Medianusantara.co.id || Surabaya , - Tinggal hitungan jari saja datangnya bulan suci Ramadhan atau 1 Ramadhan 1443 Hijriah dalam kalender Ma...
Medianusantara.co.id || Surabaya, - Tinggal hitungan jari saja datangnya bulan suci Ramadhan atau 1 Ramadhan 1443 Hijriah dalam kalender Masehi, namun rezeki dan berkah yang didapat oleh beberapa pedagang walaupun hanya rezeki musiman contohnya Penjual Bunga Rampai yang ada di Kota Surabaya.
Berkah Ramadan tetap dirasakan para penjual bunga rampai, walau pandemi masih menghantui namun tidak mengurangi semangat para penjual bunga musiman ini.
Seperti yang terlihat di Tempat Pemakaman Umum (TPU), di Ngagel, beberapa pedagang bunga terlihat berjejer menjajakan dagangannya. Mulanya jumlah mereka hanya sedikit, namun semakin mendekati bulan Ramadhan jumlah mereka terus bertambah.
Saropah 38 tahun, salah seorang pedagang bunga mengaku setiap tahunnya menjelang Ramadhan dia menjalani profesinya sebagai pedagang bunga di TPU Jalan Ngagel ini. "Saya udah tiga hari berjualan disini," ungkapnya kepada wartawan, Rabu (29/3/2022).
Menurut dia, saat ini peziarah memang belum begitu banyak. Tapi hasil penjualan bunganya lumayan besar juga, karena jumlah pedagang bunga belum begitu banyak. Tapi kalau sudah satu hari menjelang Ramadhan, peziarah membludak, dan pedagang juga bertambah banyak.
Ketika ditanya berapa penghasilannya, Saropah mengatakan untuk saat ini masih berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu saja sehari. "Tapi biasanya kalau sudah makin dekat bulan Ramadhan, penjualan akan meningkat, sehingga hasilnya juga bertambah," jelasnya.
Kondisi yang sama juga terlihat di TPU Keputih Jalan Medokan Keputih No.25, Keputih, Kecamatan Sukolilo. Disini juga mulai terlihat beberapa pedagang bunga mengais keberuntungan dengan memanfaatkan para peziarah.
Salah seorang pedagang bunga, Endang 27 tahun, mengaku sudah sepekan berjualan bunga di tempat ini. "Saya melihat sejak sepekan ini jumlah peziarah sudah mulai banyak, makanya saya manfaatkan saja dengan berjualan bunga," ujarnya.
Sementara itu, Sugiono 53 tahun, warga jalan Pulo Wonokromo, seorang peziarah, Menyebutkan, setiap tahunnya, tepatnya menjelang memasuki bulan Ramadan, selalu menyempatkan untuk berziarah ke makam anaknya yang meninggal akibat kecelakaan pada tahun 2019 silam tersebut.
“Setiap menjelang bulan ramadhan, saya selalu berziarah ke makam anak saya untuk melihat kondisi kuburan serta membersihkan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh diatas kuburan,” kata Sugiono usai berziarah ke makam anaknya.
Penulis : Red
Baca juga:
"Berita Terbaru Lainnya"
"Berita Terbaru Lainnya"
COMMENTS